Minggu, 19 Mei 2013

budidaya ikan patin

PEMBESARAN IKAN PATIN

PENDAHULUAN
I
kan patin atau yang biasa dikenal dengan nama ikan ( Pangasius pangasius) ini, merupakan jenis ikan air tawar yang berbadan panjang berwarna putih perak dengan punggung berwarna kebiru biruan. Ikan patin berbadan panjang untuk ukuran ikan tawar lokal, warna putih seperti perak, punggung berwarna kebiru-biruan.Kepala ikan patin relatif kecil, mulut terletak di ujung kepala agak di sebelah bawah (merupakan ciri khas golongan catfish). Pada sudut mulutnya terdapat dua pasang kumis pendek yang berfungsi sebagai peraba
Klasifikasi ikan patin adalah sebagai berikut:
Ordo : Ostarioplaysi.
Subordo : Siluriodea.
Famili : Pangasidae.
Genus : Pangasius.
Spesies : Pangasius pangasius Ham. Buch.
Kerabat patin di Indonesia terdapat cukup banyak, diantaranya:
a) Pangasius polyuranodo (ikan juaro)
b) Pangasius macronema
c) Pangasius micronemus
d) Pangasius nasutus
e) Pangasius nieuwenhuisii
Ikan ini sangat diminati para pengusaha karena berbagai alasan, antara lain :
·         Mempunyai prospek yang cerah dan punya nilai ekonomis yang cukup tinggi
·         Cukup renponsif terhadap pakan buatan atau pelet, sehingga dalam waktu 6 bulan, ikan ini sudah bisa dipanen.
·         Dagingnya sangat digemari oleh konsumen ikan air tawar.
·         Ikan ini dapat dibudidayakan pada kolam-kolam  beton/terpal, dengan kata lain kebutuhan oksigen dari ikan patin tidak terlalu banyak.
BUDIDAYA IKAN PATIN
D
alam budidaya ikan patin baik dikolam beton maupun  kolam terpal, ada 3 sub sistem pemeliharaan yang sangat berkaitan dan masing-masing sub mempunyai peluang usaha yang sangat cerah yaitu:
a.      PEMBENIHAN
Pembenihan adalah kegiatan pemeliharaan induk untuk menghasilkan telur sampai dengan larva.  Pada saat pembenihan ada 4 faktor yang perlu diperhatikan adalah :
§  Pemilihan induk dan pejantan.
§  Pemeliharaan induk dan pejantan.
§  Teknik pembuahan.
§  Pemeliharaan larva.
a.        PENDEDERAN
Pendederan adalah kegiatan pemeliharaan larva/bibit patin sampai ukuran tertentu sampai siap ditebar/dipelihara pada kolam pembesaran.
b.      PEMBESARAN
Pembesaran adalah pemeliharaan ikan patin ukuran tertentu dari hasil pendederan  sampai dengan menghasilkan ikan konsumsi.
Ada beberapa faktor yang sangat penting sebelum  menekuni usaha pembesaran patin,berikut ini faktor-faktor tersebut beserta uraiannya :
1.      Penentuan lokasi kolam
Dalam penentuan lokasi kolam harus dipertimbangkan atau diperhitungkan hal-hal sebagai berikut:
§  Harus ditinjau dari gangguan alam seperti  bebas dari banjir.
§  Harus ditinjau dari gangguan pencemaran . Misalnya kualitas air
§  Harus ditinjau dari predator seperti ular, burung pemangsa ikan, kucing dll.
§  Harus ditinjau dari segi keamanan  seperti  gangguan dari tangan jahil dsb.
§  Harus ditinjau dari segi transportasi, mudah atau tidaknya kendaran mendekati lokasi kolam.
§  Harus ditinjau dari segi pembuangan limbah / kotoran ikan ,air pengurasan, air bekas ikan setelah dipanen.
§  Lokasi kolam harus yang strategis, maksudnya jangan terlalu banyak pohon  atau apapun yang menghalangi cahaya matahari yang mengarah ke kolam, sebab kalau terlalu rindang maka resiko ikan terkena penyakit akan semakin besar.
2.      Konstruksi Kolam
Pembuatan kolam beton atau terpal harus diperhitungkan kekuatannya mengingat biaya yang cukup besar sehingga jangan sampai baru diisi air kolam rusak, kolam harus mampu menahan beban air . Ketinggian kolam minimal 110 cm  dengan ketinggian air 100 cm. Pintu masuk air harus dibuat sedemikian rupa sehingga apabila air dialirkan , air didalam kolam bisa bergerak berputar perlahan.  Bak penampung kotoran  (karasan) dibuat ditengah dan dihubungkan dengan paralon kearah parit pembuangan . Sket kolam model terbaru:

Keuntungan konstruksi kolam model ini adalah :
·         Bila diadakan penambahan air (grojok) maka kotoran ikan akan keluar sendiri.
·         Pada saat melakukan proses kurang tambah air (long jok) kotoran yang terbuang sangat banyak.
·         Kebersihan kolam akan sangat terjaga / terhindar dari gas sisa kotoran ikan (zat amoniak).
·         Pertumbuhan ikan sangat bagus karena kualitas air bagus sehingga ikan sangat agresif terhadap pakan.
·         Menghemat tenaga.
1.      Persiapan kolam
Untuk kolam baru tidak ada hal-hal spesial yang perlu dilakukan, tetapi untuk kolam yang telah terpakai berkali-kali untuk memelihara ikan, berikut hal-hal yang perlu diperhatikan  sebelum bibit dimasukkan ke kolam:
·         Kolam harus dibersihkan dari segala kotoran. Kalau perlu semprotlah dinding kolam dengan cairan formalin yang dicampur dengan air.
·         Isi kolam dengan air dengan ketinggian air antara 40 sd 50 cm.Untuk kolam terpal langsung diisi penuh, sebab kalau air tidak penuh akan merusak bahan terpal.
·         Tebarkan larutan kalium permanganat ( pk ) secara merata    
·         Diamkan air kolam 2 sd 5 hari lalu bibit siap ditebar
2.       Penebaran benih
Sebelum benih ditebar ke kolam harus dihitung dulu padat tebar benih. Yang dimaksud dengan padat tebar benih adalah jumlah ikan yang harus ditebar untuk satu meter kubik air.
Untuk ikan patin padat tebarnya adalah 20 sd 30 ekor. Artinya setiap satu meter kubik air mampu untuk memelihara 20 sd 30 ekor ikan patin sampai ukuran konsumsi. Contoh, untuk kolam ukuran 10m x 10m x 1m berarti mampu untuk membesarkan  ikan patin antara 2000 sd 3000 ekor tergantung selera pengusaha.
Cara menebarkan benih ke dalam kolam adalah sbb : benih yang masih di dalam kantong plastik didiamkan mengapung di permukaan air kolam kurang lebih 10 menit. Setelah itu buka kantong plastik dan masukkan air kolam ke kantong dengan perbandingan 1 air kantong plastic banding 0,5 air kolam selama 5 menit. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk proses adaptasi. Setelah 5 menit baru benih bisa dilepaskan ke kolam.Waktu pelepasan benih ke kolam sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari karena pada saat itu suhu air tidak begitu panas sehingga ikan mudah beradaptasi.
3.      Pemberian pakan
Untuk ikan dengan bobot kurang dari 200 gram/ekor , pakan diberikan dengan takaran 3 sd 5% dari total bobot ikan. Pakan diberikan 2 kali sehari yaitu pagi dan sore hari. Untuk ikan dengan bobot lebih dari 200 gram/ekor, maka pakan diberikan dengan takaran 1,5 sd 2% dari bobot total ikan dan diberikan 1 kali sehari yakni pada waktu sore hari. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar kandungan gizi atau protein yang terdapat pada pakan buatan ( pellet ) dapat diserap oleh ikan secara maksimal sehingga akan menghasilkan daging yang berbobot. Hal ini sudah dibuktikan oleh beberapa pengusaha pembesaran patin, dan hasilnya cukup memuaskan.
Per  1000 ekor ikan patin , untuk mencapai ukuran konsumsi biasanya  menghabiskan 25 sak pellet sd 30 sak pelet , tergantung permintaan pasar dan selera pengusaha. Patin biasanya siap dipanen mulai dari usia 6 bulan.
4.      Pencegahan atau penanganan penyakit.
Lebih baik mencegah daripada mengobati.Kalimat ini memang cocok untuk kita dan hewan peliharaan kita.Lingkungan atau habitat ikan adalah air. Tentunya kalau habitat ikan atau airnya sesuai dengan yang diinginkan oleh ikan maka ikan tidak akan mudah terserang penyakit. Berikut adalah cara memelihara kondisi air agar tetap baik. Untuk ikan patin dibawah bobot 200 gram/ekor, pengurangan dan penambahan air dilakukan 2 sd 3 minggu sekali. Sedangkan untuk ikan diatas200 gram/ekor lakukan pengurangan dan penambahan air antara 7 sd 10 hari sekali. Pengurangan dan penambahan air dilakukan dengan cara mengurangi air kolam sebanyak 50% kemudian ditambah air baru sampai penuh.
Penyakit yang sering menyerang ikan patin terdiri dari dua golongan yaitu penyakit infeksi yang timbul karena organisme pathogen dan penyakit non infeksi yang timbul karena organism lain. Penyebab penyakit infeksi adalah parasit, bakteri dan jamur yang dapat menular, sedangkan penyebab penyakit non infeksi adalah keracunan dan kekurangan gizi.
Penyakit akibat infeksi :
·         Parasit adalah penyakit bintik putih yang biasanya menyerang pada benih usia 1 sd 6 minggu. Gejala serangan dicirikan dengan adanya bintik bintik putih di lapisan kulit badan, sirip dan lapisan ingsang dan berenang tidak normal. Pengobatan dapat dilakukan dengan pemberian  mgo, mbo, roxin dll. Dosis dan aturan pakai ada pada kemasan obat.
·         Bakteri aeromonas sp dan pseudomonas sp. Serangan terjadi pada bagian perut, dada dan pangkal sirip disertai pendarahan. Gejalanya lendir di tubuh ikan berkurang dan terasa kasar bila diraba. Pengobatan dapat dilakukan dengan pemberian kalium permanganate (pk ), oxytetracyklin dan chloromycetin. Untuk chloromycetin dapat dicampurdengan pakan dengan dosis 1,2 gram/kg pakan.
·         Jamur. Ciri cirri ikan yang terserang jamur adalahadanya luka di bagian tubuh terutama di tutup ingsang, sirip dan bagian punggung. Pencegahan dapat dilakukan dengan menjaga kualitasair sesuai dengan kebutuhan ikan.
5.      Pemanenan
                   Ada 2 teknik atau cara pemanenan yaitu :
§  Panen seleksi. Dengan cara ikan dijaring lalu dipilih satu persatu .Ikan yang sudah memenuhiBobot dan ukuran tertentu , akan dimasukkan ke keranjang dan untuk selanjutnya ditimbang sedangkan ikan yang belum memenuhi kriteria akan dikembalikan ke kolam.Cara ini sangat beresiko tinggi karena ikan akan stress dan mogok makan.
§  Panen total. Dengan cara ikan dijaring lalu dimasukkan ke keranjang dan ditimbang. Cara ini lebih kecil resikonya dibanding cara yang pertama.
PENUTUP
Demikian materi pembesaran ikan patin yang diselenggarakan pada tanggal 21 sd 24 mei 2012 yang bertempat di kelompok MINA MAKMUR desa Bendiljati Wetan Kecamatan Sumbergempol Kabupaten Tulung Agung. Penyusun yakin masih banyak kekurangan disana sini, oleh karena itu kritik dan saran membangun sangat diharapkan.Semoga materi ini dapat bermanfaat bagi para pembudidaya ikan patin.Salam sukses.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar